Selasa, 13 September 2011

SIKAP


Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluative, baik menyenangkan amupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu. Ketika saya berkata, “saya menyukai pekerjaan saya”, saya sedang mengungkapkan pemikiran saya tentang pekerjaan.
Sikap tersebut sangat rumit. Apabial anda bertanya kepada orang lain tentang agama, atau organisasi tempat mereka bekerja, anda mungkin mendapatkan respon sederhana, tetapi alasan-alasan yang mendasari respon tersebut mungkin sangat rumit. Untuk benar-benar memahami sikap, kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental mereka.
 
KOMPONEN UTAMA DARI SIKAP
Biasanya, para peneliti telah berasumsi bahwa sikap mempunyai tiga komponen. Kesadaran, perasaan, dan perilaku. Keyakinan bahwa “diskriminasi itu salah” merupakan pernyataan evaluative. Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap, yang menetukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap atau komponen afekttifnya. Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti “saya tidak menyukai dia karena ia mendiskriminasi orang minoritas.” Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara teretentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Pandangan bahwa siakp terdiri atas tiga komponen (kesadaran, perasaan, perilaku) sangat bermanfaat dalam memahami kerumitan hal ini dan hubungan potensial anta siakp dan perilaku. Perlu diingat bahwa komponen-komponen ini sangat berkaitan. Secara khusus, dalam banyak cara kesadaran dan perasaan tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh, bayangkan bial anda menyimpulkan bahwa seseorang memperlakukan diri anda dengan tidak adil. Kemungkinan besar tidakkah anda mempunyai perasaan-perasaan akan hal itu, yang muncul pada saat itu juga bersama dengan pemikiran tersebut? Jadi, kesadaran dan perasaan saling berkaitan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar