Minggu, 27 Maret 2011
INSTING
Kalau kita mau menengok kedalam sini, dan berusaha usaha mengenali insting, maka kita faham bahwa insting utama dari manusia adalah beladiri. Kalau kita bicara beladiri maka assumsi yang menjalar di pikiran kita adalah suatu bentuk kasar berupa gerakan2 beladiri seperti Silat, karate atau aneka jenis bentuk beladiri yang bersifat maskulin.
Tidaklah terlalu selalu salah, jika gambaran semacam itu menguasai pikiran, karena memang kita mungkin hanya menerima informasi yang sangat minimal, bahwa insting manusia adalah beladiri.
Pada hakekatnya insting akan muncul karena perasaan takut. Tidak ada satu manusiapun dimuka bumi yang tidak punya rasa takut. Meski sesorang akan sangat marah jika dibilang takut atau dibilang pengecut. Insting yang duduk pada RASA, selalu memberitakan perasaan takut. Hal inisudah menjadi gelar yang nyata, bahwa manusia sebenarnya sangat takut dengan rasa sakit dan lapar. Tidak satupun manusia yang ingin kelaparan, tidak satu manusia yang ingin sakit atau disakiti.
Entah berapa banyak cost yang dikeluarkan hanya untuk menghindari dua speisis yang bernama sakit dan lapar.
Dari usia dini, orang tua kita memberikan pendidikan yang tujuanya agar kelak diri kita dapat membela diri dari serangan kelaparan atau sakit. Entah sudah berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut.
Contoh nyata yang bisa kita petik, mengapa kita perlu konsul ke dokter kalau dirasakan terjadi gangguan kesehatan. Tentu karena kita membela diri kita agar rasa sakit, atau rasa tidak nyaman tidak hadir berkepanjangan bertengger di badan kita.
Mengapa kita harus sekolah sampai setuntas mungkin. Hasil dari sekolah kelak digunakan untuk bekerja agar kita sanggup minimalnya memelihara diri untuk beladiri agar kita tidak kelaparan. Jelas apapun aktivitas kita selama ini, intinya adalah beladiri yang dipicu oleh harta bawaan yang kita bawa sejak lahir, yaitu Insting yang lebih focus pada beladiri.
Kalau saja kita paham bahwa insting manusia adalah beladiri, maka uraian diatas Insya Allah mampu menghapus gambaran keras dan kasar bahwa pengertian beladiri akan menjadi sangat lembut. Apalagi pada saat sekarang masih menjadi assumsi ilmu2 beladiri seperti silat masih mendapat cap ilmu kampungan dan atau ada banyak jenis ilmu beladiri diangpap sekarang ilmu yang penuh kekerasan.
Dalam hal bergeraknya insting sesuai dengan usia kedewasaan, maka gerak insting akan terbelah dua, yang membuat kita menjadi Intovert (tertutup) dan atau extrovert (terbuka). Kedua kejadian bukanlah pilihan. Satu diantara dua kejadian ini dipastikan dominan ada didalam diri kita, yang ditentukan oleh evolusi kesadaran dan kadar emisonal setiap orang dalam membela diri.
Kalau ditanya anda pilih yang mana ? Maka anda tidak bisa menjawab dengan pasti karena kedua kejadian intovert atau extrovert bukanlah suatu pilihan.
Yang perlu kita pahami adalah seberapa jauh kita menyadari kadar intovert dan kadar extrovert menguasai diri kita. Sebagai gambaran kalau kadar intovert diri kita lebih dominanmaka kita akan menjadi manusia yang penuh misteri.
Didalam diri ini sebenarnya ada 4 ruang yakni:
Ruang Pertama adalah Ruang AKU TAHU, ORANG LAIN TAHU.
Ruang kedua adalah ruang AKU TAHU, ORANG LAIN TIDAK TAHU.
Ruang ketiga adalah ruang AKU TIDAK TAHU. ORANG LAIN TAHU.
Ruang ketiga adalah ruang AKU TIDAK TAHU. ORANG LAIN TIDAK TAHU.
>Kita ambil contoh sederhana saja seperti uraian dibawah ini, guna mendapat gambaran yang lebih jelas.
Misal kalau kita menyimpan rahasia, dimana biasanya rahasia terdiri dari speises negatip berupa kebobrokan moral. Maka Kebobrokan moral akan menempati ruang kedua AKU TAHU ORANG LAIN TIDAK TAHU. Bentuk kebobrokan moral seperti apa sih yang disimpan di ruang kedua itu ? Yah tidak jauh dari kelamnya masa lalu, perselingkuhan, pacaran dengan suami orang lain, pacaran dengan istri orang lain, pernah membunuh orang lain, janji palsu dan banyak lagi yang tidak bisa disebut satu persatu.
Sejalan dengan waktu, ruang kedua AKU TAHU ORANG LAIN TIDAK TAHU akan menjadi penuh. Tak bisa lagi menampung. Maka akan meluber kedalam ruang pertama AKU TAHU ORANG LAIN TAHU. Kalau rahasia sudah meluber mengisi ruang pertama AKU TAHU ORANG LAIN TAHU, maka dengan waktu yang singkat semua rahasia keboborokan moral yang disimpan rapi akan terbongkar. Terbongkarnya rahasia bukanlah disebabkan oleh faktor extern. Tetapi merupakan dorongan energi Insting yang didalam diri kita sendiri, menggetarkan orang lain, untuk bebas dari berbagai bentuk kekotoran perilaku pribadi kita. Maka diluar kewajaran jika rahasia diri terbuka kemudian menuding orang lain bersalah. Kita harus memahami Insting memiliki energi kuat yang bisa menggetarkan orang lain, dan Insting yang ada didalam diri kita, berusaha menembus sumbatan sumbatan moral yang ditutup oleh nafsu.
Kajian contoh diatas, adalah merupakan peristiwa biasa yang masuk logika setiap orang. Kalau kita mau mengkaji lebih dalam lagi dengan kajian “human engineering”. Kesemua ini berangkat dari Insting manusia sebagai Harta bawaan hadiah Allah SWT.
Insting hadiah Allah SWT adalah suci. Insting tidak mau dikotori oleh perilaku raga yang kotor menyimpang dari Hukum Allah. Oleh karena itu berterima kasihlah kepada Insting yang selalu setia membela diri kita tanpa pamrih, tanpa menginginkan imbalan. Insting Hanya memerlukan perjalanan hidup yang baik dari raga kita. Agar diri kita dapat menciptakan sejarah hidup yang baik
Selasa, 08 Maret 2011
MENDENGAR BUKAN MENDENGARKAN
Alih-alih pasif, mendengarkan yang epektif lebih bersifat aktif, anda tidak ubahnya alat perekam suara. Anda menyerap informasi yang diberikan. Sebaliknya, mendengarkan secara aktif mensyartkan anda untuk “masuk” kedalam benak sipembicara sedemikian rupa sehingga anda dapat memahami komunikasi tersebut dari sudut pandangnya. Sebagai pendengar aktif, anda berusaha memahami apa yang ingin dikomunikasikan oleh pembicara melebihi apa yang ingin anda pahami. Anda juga memperlihatka penerimaan atas apa yang dikatakan. Anda mendengarkan secara objektif tanpa menghakimi isinya. Akhirnya, sebagai pendengar aktif, anda bertanggung jawab agar ia menyelesaikan pembicaraannya. Anda melakukan apapun yang perlu untuk mendapatkan makna yang sepenuhnya dimaksudkan oleh si pembicara melalui komunikasi tersebut.
Delapan perilaku berikut ini terkait dengan keterampilan mendengarkan-aktif yang epektif. Bila anda ingin memperbaiaki keterampilan anda dalam mendengarkan, cermati perilaku berikut ini sebagai panduan.
1. Lakukan kontak mata
2. Tunjukan anggukan kepala yang berarti afirmasi dan ekspresi wajah yang tepat
3. Hindari tindakan atau gerakan tubuh yang membingungkan
4. Ajukan pertanyaan
5. Ulangi dengan cara lain
6. Hindari mengintrupsi pembicara
7. Jangan mengoceh
8. Butlah transisi yang mulus antara peran sebagai pembicara dan sebagai pendengar
KARISMA DAPAT DIPELAJARI
Dulu kita berfikir orang karismatik dilahirkan. Akan tetapi, bukti terakhir menyatakan sebaliknya. Individu-individu dapat dilatih untuk menunjukan perilaku karismatik dan karena itu dapat menikmati keuntungan yang menyertai label “ individu yang karismatik”.
Telah ditunjukan bahwa seseorang dapat belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses tiga-langkah. Pertama, anda perlu mengembangkan aura karisma dengan memelihara pandangan yang optimistic, menggunakan semangat dan gairah sebagai katalis untuk membangkitkan antusiasme, danmengomunikasikan dengan keseluruhan tubuh, bukan hanya dengan kata-kata. Kedua, anda harus menarik yang lain dengan menciptakan suatu ikatan yang mengilhami orang lain untuk mengikuti. Dan ketiga, anda perlu mengeluarkan potensi yang dimiliki pengikut dengan membuka jalan masuk kedalam emosi mereka.
LUPAKAN SIFAT-SIFAT PERHITUNGKAN PERILAKU
Sebagian besar dari kita memiliki keyakinan kuat terhadap kekuatan sifat-safat untuk memperkirakan perilaku. Kita mengetahui bahwa orang berprilaku berbeda didalam situasi yang berbeda, tetapi kita cenderung mengelompokan orang berdasarkan sifat-sifat mereka, memaksakan penilaian berkenaan dengan sifat-sifat tersebut (percaya diri adalah “baik”; bersikap patuh adalah “buruk”), dan mengevaluasi orang berdasarkan klasifikasi ini.
Meskipun sifat kepribadian secara umum stabil sepanjang waktu, serangkaian bukti memperlihatkan bahwa sifat seseorang individu diubah oleh organisasi yang individu tersebut berperan serta didalamnya. Terlebih lagi, secara tipikal orang mengikuti berbagai organisasi (misalnya, komunitas, keagamaan, social, atletik, dan politik) yang seringkali melibatkan berbagai jenis orang yang sangat berlainan, dan mereka beradaptasi terhadap situasi-situasi yang berbeda tersebut. Faktanaya ialah bahwa orang bukanlah tawanan dari bingkai kepribadian yang kaku dan stabil. Mereka bisa, dan memang bisa, menyesuaikan perilaku mereka untuk mencerminkan kebutuhan terhadap situasi.
Sabtu, 05 Maret 2011
JADILAH SEORANG ENTREPRENEUR
Entrepreneurship adalah prilaku dinamis, berani mengambil resiko, reaktif dan berkembang. Pelaku Entrepreneurship dasebut Entrepreneur. Ia adalah seorang selalu mengejar kesempatan dalam masalah atau ancaman.
Ciri-ciri seorang Entrepreneur adalah sebagai berikut:
1. Mengendalikan secara Internal;
2. Sangat kuat;
3. Sangat ingin berprestasi;
4. Toleran;
5. Percaya diri;
6. Berorientasi kerja.
Pandangan umum tentang seorang Entrepreneur adalah seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkan perusahaan yang mencapai sukses secara luas (internasional maupun nasional). Microsoft, Walt-Mart, dan Aqua Golden Misssissipi adalah contoh dari pandangan diatas. Entrepreneur tidak terbatas hanya pada perusahan besar tetapi juga pada perusahaan-perusahaan kecil. Seorang yang berani mengambil resiko membeli frenchise Mc Donald (lokal), membuka toko kelontong atau bisnis yang dijalankan oleh dirinya sendiri juga merupakan seorang entrepreneur.
TEORI MOTIVASI HERZBERG
(Herzberg’s Two Factors Motivation Theory)
Federick Herzberg (1950), seorang Profesor Ilmu Jiwa pada Universitas di Cleveland, Ohio, mengemikakan Teori Motivasi Dua Faktor atau Herzberg’s Two Factors Motivation Theory atau sering juga disebut Teori Motivasi Kesehatan (Faktor Higienis). Herzberg mengumpulkan data mengenai sikap kerja karyawan di ratusan perusahaan. Dari riset itu, ia menarik kesimpulan bahwa individu mempunyai dua kategori kebutuhan yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan dalam pekerjaan. Faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan kerja berbeda dan terpisah dari faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja.
Pertama kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factor. Maintenance factor (faktor pemeliharaan) berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Misalnya orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi, lalu makan, dan seterusnya. Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, suvervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas, dan macam-macam tunjangan lain. Hilangnya faktor pemeliharaan dapat menyebabkan timbulnya ketidak puasan (dissatisfiers) dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor pemeliharaan perlu mendapat perhatian yang wajar dari pimpinan agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan.
Kedua faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik, kepuasan kerja (job content) yang apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan pretasi pekerjaan yang baik. Jika ingin memotivasi orang pada pekerjaannya, Herzberg menyarankan untuk menekankan pada pada hal-hal yang berhubungan langsung dengan kerja itu sendiri atau hasil langsung yang diakibatkannya, misalnya: peluang promosi, pertumbuhan personal, pengakuan , tanggung jawab, dan prestasi. Pemuasan ketegori pertama hanya berguna untuk mencegah ketidakpuasan kerja dan tidak dapat dipakai untuk menciptakan kepuasan kerja. Bagi Herzberg, ketiadaan ketidakpuasan kerja belumtentu berarti ada kepuasan kerja.
Menurut Herzberg cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah dengan memasukan unsur tantangan dan kessempatan guna mencapai keberhasilan dalam perkerjaan mereka. Penerapannya dengan pengayaan pekerjaan (job enrichement) yaitu suatu teknik untuk memotivasi karyawan yang melibatkan upaya pembentukan kelompok-kelompok kerja natural, pengkombinasian tugas-tugas, pembinaan hubungan dengan klien, pembebanan vertikal dan pembukaan saluran balikan. Teknik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tingkat tinggi karyawan. Pengayaan pekerjaan ini merupakan upaya menciptakan motivator seperti kesempatan untuk berhasil dalam pekerjaan dengan membuat pekerjaan lebih menarik dan lebih menantang. Hal ini sering dapat dilakukan dengan memberikan otonomi yang lebih besar kepada karyawan dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada karyawan untuk terlibat dalam perencanaan dan pengawasan yang biasanya dilakukan oleh supervisor.
Menurut hasil penelitian Herzberg ada tiga hal penting yang harus diperhatiakn dalam memotivasi bawahan, antara lain sebagai berikut.
1. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya.
2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istiraha, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain-lain.
3. Karyawan akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mencari-cari kesalahan.
Dari teori ini timbul paham bahwa dalam perencanaan pekerjaan harus diusahakan sedemikian rupa, agar faktor pemeliharaan dan faktor motivasi dipenuhi. Banyak kenyataan yang dapat dilihat dalam suatu perusahaan, kebutuhan kesehatan mendapat perhatian yang lebih banyak dari pada pemenuhan kebutuhan individu secara keseluruhan.
Hal ini dapat dipahami, karena kebutuhan ini mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kelangsungan hidup individu. Kebutuhan peningkatan prestasi dan pengakuan adakalanya dapat dipenuhi dengan memberikan tugas yang menarik untuk dikerjakan bawahan. Ini adalah suatu tantangan bagaimana suatu pekerjaan direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menstimulasi dan menantang pekerja serta memberikan kesempatan baginya untuk maju.
KAMUS EKONOMI
ANALISIS OPTIMASI
Analisis optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam menentukan tingkat output. yang mana memaksimalkan laba total, dengan mempergunakan kurva penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan tahap analisis marjinal berikutnya yang merupakan perhatian utama kita. Optimasi Dengan Analisis Marijinal
Sementara perusahaan memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total dan biayatotal. Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep terpenting pada ekonomi manajerialsecara umum dan dalam analisa optimasi khususnya. Menurut analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal.
KALKULUS DIFERENSIAL
Analisis optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat, dengan kalkulus diferensiasi yang didasarkan pada konsep turunan.
1. Konsep Turunan Sangat berhubungan erat dengan konsep marjinal. Sebagai contoh, bila keluaran naik dari 2 menjadi 3 unit, penerimaan total meningkat dari $ 160 menjadi $ 210.
Rumus MR = TR
Nilai ini merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total. Namun demikian, bila jumlahnyasangat kecil (bila ΔQ diasumsikan memiliki nilai yang lebih kecil dan bahkan mendekati nol)
2. Aturan aturan Diferensiasi Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi, yang menentukan perubahan y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendekati nol.
Aturan untuk fungsi konstan (Constant Function Rule). Turunan dari fungsi konstan Y = F(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a (konstantanya). Jadi untuk fungsi, sebagai contoh:
Y = F(X) = a
LABA BISNIS
laba bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan kelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi barang dan jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan masyarakat.atau penerimaan di kurangi bianya.
LABA EKONOMIS
Penerimaan di kurangi bianya eksplnsit dan implesit
TEORI PERUSAHAAN
Adalah sebuah organisasi yang mengkombanisasi dan mengorganisasikan sumberdanya dengan memproduksi barang dan jasa untuk di jual. Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai konsumen puas terhadap barang yang kita tawarkan.
PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia. Adanya dua macam nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4 dinyatakan sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional.
PENGERTIAN NILAI PERUSAHAAN
Merupakan persepsi investor terhadap perusahaan,yang sering di kaitkan dengan harga saham,harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan pun tinggi.
PENGERTIAN LABA
Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003:
TEORI LABA FRIKSIONAL
Adalah sebuah teori gesekan laba yang bermasalah karena adanya gangguan pada ke seimbangan jangka panjang, Keseimbangan jangka panjang jarang terjadi di pasar. Pasar sering mengalami ketidakseimbangan karena perubahan permintaan produk.
TEORI LABA MONOPOLIS
Laba karena monopoli yang membatasi output dan menganakan harga yang tingg terhadap Perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga tinggi,harapannya bisa menghasilkan laba